HUKUM GRAVITASI NEWTON
Keteraturan gerak planet tentu tidak
terlepas dari yang namanya gaya gravitasi. Oleh karena itu, seorang ilmuan
bernama Isac Newton mencoba membuat suatu hukum tentang gravitasi yang diberi
nama Hukum Gravitasi Newton. Terinspirasi dari jatuhnya apel dari pohon, Newton
dalam pekerjaannya membandingkan antara besar gaya gravitasi bumi yang menarik
bulan dan gaya gravitasi yang bekerja menarik benda-benda pada permukaan bumi.
Dengan beranggapan bahwa bulan memiliki lintasan berupa lingkaran maka kita
dapat menghitung percepatan sentripetal bulan dengan rumus Gerak Melingkar
Berubah Beraturan, yaitu
Diketahui
orbit bulan yang hampir bulat mempunyai jari-jari sekitar 384.000 km dan periode
(waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu putaran) adalah 27,3 hari. Dengan
demikian, percepatan sentripetal bulan terhadap bumi adalah
Jika
percepatan sentripetal dinyatakan dalam percepatan gravitasi g = 9,8 m/s2.
Maka diperoleh
Ini
berarti percepatan gravitasi bulan terhadap bumi 3600 kali lebih kecil
dibandingkan dengan percepatan gravitasi bumi terhadap benda-benda di permukaan
bumi. Bulan berjarak 384.000 km dari bumi. Jarak bulan dengan bumi ini sama
dengan 60 kali jari-jari bumi (jari-jari bumi = 6380 km). Jika jarak bulan dari
bumi (60 kali jari-jari bumi) dikuadratkan, maka hasilnya sama dengan 3600 (60
x 60 = 3600). Angka 3600 yang diperoleh dengan mengkuadratkan 60 hasilnya sama dengan
percepatan bulan terhadap bumi, sebagaimana hasil yang diperoleh melalui
perhitungan. Berdasarkan perhitungan ini, Newton menyimpulkan bahwa besar gaya
gravitasi yang diberikan oleh bumi pada setiap benda semakin berkurang terhadap
kuadrat jaraknya (r) dari pusat bumi. Secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut:
Selain faktor jarak, Newton juga menyadari
bahwa gaya gravitasi-pun bergantung pada massa benda. Bedasarkan Hukum III
Newton bahwa jika ada gaya aksi maka ada gaya reaksi. Ketika bumi memberikan
gaya aksi berupa gaya gravitasi kepada benda lain, maka benda tersebut
memberikan gaya reaksi yang sama besar namun berlawanan arah terhadap bumi.
Karena besarnya gaya aksi dan reaksi sama, maka besar gaya gravitasi juga harus
sebanding dengan massa dua benda yang berinteraksi. Berdasarkan penalaran ini,
Newton menyatakan hubungan antara massa dan gaya gravitasi. Secara matematis
ditulis sebagai berikut:
S
etelah
itu Newton meniliti lebih lanjut dan menemukan bahwa adanya gravitasi yang
dikerjakan matahari pada semua planet sehingga menjaga planet tetap pada
orbitnya. Newton melanjutkan analisisnya bahwa jika gaya gravitasi gravitasi bekerja
pada matahari dan planet-planet yang mengorbitnya, mengapa gaya gravitasi tidak
bekerja pada semua benda?. Sehingga akhirnya Newton sampai pada sebuah kesimpulan
melalui hukum gravitasi universal yaitu
Gaya
gravitasi antara dua benda merupakan gaya tarik-menarik yang besarnya
berbanding lurus dengan massa masing masing benda dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara keduanya.
Dengan,
F = Besar gaya tarik menarik
antara kedua benda (N)
G =
tetapan umum gravitasi (6,67 x 10-11 Nm2/kg2)
m1 = massa benda 1 (kg)
m2 = massa benda 2 (kg)
r =
jarak antara kedua benda (m)
Pada G (konstanta universal) diperoleh
dari hasil pengukuran secara eksperimen.
Henry Cavendishlah yang berhasil mengukur gaya yang sangat kecil dengan
menggunakan neraca Cavendish . Melalui pengukuran tersebut, Henry membuktikan
dengan sangat tepat persamaan Hukum Gravitasi Universal di atas.